Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, atas rahmat Allah SWT, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama tentang cara konfigurasi dns server pada debian 10.Konfigurasi DNS server pada Debian 10 adalah proses pengaturan layanan DNS (Domain Name System) menggunakan perangkat lunak server DNS seperti BIND9 (Berkeley Internet Name Domain). DNS server berfungsi untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat (seperti example.com
) menjadi alamat IP yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi melalui jaringan.. Semoga tutorial ini bermanfaat dan memudahkan teman-teman dalam memahami langkah-langkah instalasi dan konfigurasi Apache. Mari kita simak!
Pengertian DNS Server
DNS server berfungsi sebagai "buku telepon" internet. Saat pengguna memasukkan nama domain di browser, DNS server bekerja di belakang layar untuk menemukan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Proses ini dikenal sebagai "DNS resolution".
Kelebihan DNS Server
Kemudahan Akses: Pengguna tidak perlu mengingat alamat IP yang kompleks; cukup mengingat nama domain yang lebih mudah.
Efisiensi Pengelolaan Jaringan: Memungkinkan pengelolaan domain dan subdomain dalam skala besar dengan lebih mudah.
Skalabilitas: DNS dirancang untuk menjadi sistem yang sangat terdistribusi dan skalabel. Ini berarti dapat menangani banyak permintaan dalam waktu singkat dan terus berkembang seiring pertumbuhan internet.
Redundansi dan Keandalan: Sistem DNS global memiliki banyak server yang tersebar di seluruh dunia. Jika satu server gagal, server lain dapat menangani permintaan, meningkatkan keandalan layanan.
Keamanan Tambahan dengan DNSSEC: Beberapa DNS server dapat mengimplementasikan DNSSEC (DNS Security Extensions) untuk memberikan otentikasi data DNS dan memastikan bahwa data tersebut tidak dimanipulasi.
Kekurangan DNS Server
Rentan Terhadap Serangan: DNS server dapat menjadi target serangan, seperti DDoS (Distributed Denial of Service), DNS spoofing, dan cache poisoning. Serangan ini dapat mengganggu akses ke situs web atau mengarahkan pengguna ke situs palsu.
Pemeliharaan dan Pengelolaan: Mengelola DNS server yang kompleks memerlukan sumber daya dan keterampilan khusus. Konfigurasi yang salah dapat menyebabkan downtime atau masalah resolusi domain.
Propagation Delay: Saat perubahan dibuat pada catatan DNS, butuh waktu (propagation delay) untuk perubahan tersebut menyebar ke seluruh server DNS di internet. Ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga 48 jam, tergantung pada TTL (Time to Live) yang diatur.
Ketergantungan pada Infrastruktur Lain: DNS server sangat bergantung pada infrastruktur jaringan lainnya. Jika terjadi masalah pada jaringan atau konektivitas, DNS server mungkin tidak dapat diakses atau melayani permintaan.
Keterbatasan pada Manajemen Cache: DNS resolver sering menggunakan caching untuk meningkatkan kecepatan pencarian. Namun, cache ini bisa berisiko menjadi usang (outdated) atau terkena serangan cache poisoning jika tidak dikelola dengan baik.
Secara keseluruhan, DNS server adalah komponen penting dari jaringan internet yang menyediakan cara yang efisien untuk mengakses sumber daya dengan nama domain yang mudah diingat, meskipun memiliki beberapa kelemahan yang perlu diatasi dengan langkah-langkah keamanan dan manajemen yang tepat.
Langkah-Langkah :
- Buka debian, lalu masuk ke root.
- Selanjutnya ketik perintah "nano /etc/network/interfaces"
- Lalu ketik perintah "/etc/init.d/networking restart" dan ketik perintah "ip ad"
- Ketik perintah "apt install bind9 dnsutils", sebelum install, di pastikan ubah iso debian 1 menjadi 2.
- Lalu ketik "Y" untuk melanjutkan proses instalasi paket DNS Server nya,
- Setelah selesai proses instalasi paket DNS Server nya, silahkan masuk ke directory /etc/bind dengan cara masukkan perintah "cd /etc/bind" lalu "ls" untuk melihat ada file apa saja di dalam nya,
- Ketik perintah "cp db.local db.(nama kalian)", lalu ketik "ls".
- Lalu "cp db.127 db.(oktet pertama ip kalian)", Ipku 211.20.24.14 maka oktet pertama ip aku 211
- Selanjutnya ketik perintah "nano db.(nama kalian)".
- Silahkan kalian konfigurasi seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasinya.
- Lalu konfigurasi file db.(oktet pertama ip kalian) dengan mengetik "nano db.(okter pertama ip kalian)".
- Silahkan kalian ubah konfigurasi nya menjadi seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi.
- 20. Selanjutnya ketik perintah "nano named.conf.default-zones".
- Silahkan kalian scroll ke bawah dan tambahkan baris baru, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi,
- Masukkan perintah "nano /etc/resolv.conf",
- Masukkan nameserver menjadi IP Server kalian, dan search menjadi nama Domain kalian, lalu ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi,
- 24. Silahkan kalian restart konfigurasi bind9 nya dengan memasukkan perintah "/etc/init.d/bind9 restart" dan pastikan sudah muncul "ok",
- 25. Ketik "systemctl status bind9.service" untuk melihat apakah konfigurasi DNS Server nya sudah running atau belum,
- Selanjutnya kalian install apache2, saya sudah membuat caranya, kalian tinggal klik link di samping https://excdocumen.blogspot.com/2024/09/cara-konfigurasi-web-server-debian-10.html untuk penginstallan kalian tidak perlu mengubah iso debian, biarkan tetap iso debian 2.
- Setelah selesai install apache2. Ketik "cd" lalu masukkan perintah "nslookup (IP Server kalian)", setelah itu "nup (user).netslook",